KBM App, salah satu topik dalam Art Hour BBC World Service

Last updated on Okt 23, 2022

Posted on Okt 15, 2022


Art Hour on Tour adalah salah satu program BBC News - World Service paling bergengsi yang diselenggarakan oleh radio nasional Inggris  yang grup medianya di akses  426 juta orang setiap minggu.

Radio dengan jaringan terbesar ini, mengirimkan host, Nikki Bedi, ke perbagai penjuru dunia, langsung dari London, untuk mewawancarai seniman dari berbagai negara.

Setelah membuat program di Lisabon, New York, Montreal, Adi Ababa, Sydney, Seattle, Helsinki, Stockholm, Miami, Sao Paolo, Sarajevo, Accra (Ghana), Tbilisi (Georgia), Warsawa, Bogota, Milan, Tunisia, Johannesburg, Brussel, Montreal, Manila, Amsterdam, San Francisco, Kopenhagen, Saint Petersburg (Rusia), Mumbai (India), Seoul (Korsel) dan berbagai daerah lainnya, Nikki Bedi, mengunjungi Jakarta, Indonesia pada 12 Oktober 2022.

Di Jakarta sang jurnalis senior Radio tersebut memilih Asma Nadia sebagai salah satu yang diwawancarai untuk program tersebut.

Dalam wawancara, ia bertanya kiprah Asma Nadia dalam keterlibatannya untuk memajukan literasi kepenulisan.

Asma Nadia mengungkap, setelah ikut mendirikan Forum Lingkar Pena dan membangun Rumah Baca Asma Nadia, ia juga ikut membidani KBM bersama suaminya.

Dalam wawancara tersebut Asma mengutarakan, “We are already old, we don’t know when we die, let us make sure that we have already pass every experience and every little thing (knowledge) we have about writing. So, we make KBM (Komunitas Bisa Menulis). It was the largest groups in social media, the member was 1,2 million.”

Nikki Bedi langsung berujar “Wow!” saat mendengar jumlah fantastis anggota KBM di Facebook.

Akan tetapi selebriti Radio itu ikut prihatin mendengar grup tersebut kemudian di-ban oleh Facebook.

“Kenapa?” tanyanya heran.

Rupanya artificial intelligent tidak bisa membedakan mana komentar yang berupa ujaran kebencian antara manusia dan mana komentar terhadap tokoh dalam fiksi.


Di dalam dunia fiksi, ketika penulis bisa membuat pembaca terlibat emosional, maka penulis itu sukses. Kalau sampai pembaca menjadi marah pada tokoh antagonis, berarti penulis itu melibatkan emosi pembaca. Sayangnya AI Facebook tidak menangkap itu sebagai prestasi justru menghukumnya sebagai ujaran kebencian.

Karena pengalaman itu akhirnya grup KBM bermigrasi menjadi KBM App, yang bisa didownload di playstore sehingga menjadi tuan rumah di rumah sendiri. Insya Allah, sebelum akhir tahun 2022 ini, KBM akan hadir di IOS dan bisa didownload di app store.

Asma Nadia juga menceritakan, di masa pandemi saat orang hidup dalam kesulitan, banyak kepala keluarga  kehilanagan pekerjaan, banyak ibu rumah tangga yang terbantu oleh KBM App, termasuk mereka yang tidak berpengalaman menulis dan tidak dikenal sebagai penulis nasional.

Penulis Jilbab Traveler ini  memberi contoh testomni penulis KBM, “Now, I can buy wheelchair for my mom (aku bisa membelikan kursi roda untuk ibuku). Now I can pay my debt (Sekarang saya bisa bayar hutang), I can renovate my house (Saya bisa merenovasi rumah), during the pandemic (Di masa pandemic).”

Ketika testimoni tersebut diutarakan di panggung wawancara, baik terdengar suara gemuruh kagum dari puluhan hadirin yang menyaksikan.

Untuk teman-teman yang ingin mendengar wawancara lengkap, silakan google: Art Hour BBC World untuk edisi mendatang.
(Jika belum terlihat, mungkin belum ditayangkan).

; ; ; ;

Share on

Subscribe to see what we're thinking

Subscribe to get access to premium content or contact us if you have any questions.

Subscribe Now