Kebutuhan tidur menjadi suatu kebutuhan yang mendasar bagi semua orang, tidak hanya itu tidur pula termasuk kepada kebutuhan primer sama halnya sandang, pangan, dan papan. Setiap orang memerlukan kebutuhan istirahat tidur yang cukup.
Akan tetapi dalam agama Islam ada waktu khusus untuk tidak melaksanakan tidur sesuai dengan ajaranNya. Berikut waktu yang tidak diperbolehkan untuk tidur :
1. Tidur setelah melaksanakan sholat subuh
Kewajiban untuk menunaikan perintah Allah melalui sholat tentu menjadi prioritas utama, begitupun dengan sholat di pagi hari (subuh) dengan tubuh yang belum sadarkan diri terlebih suasana pagi yang menuntut untuk kembali berselimut. Meski demikian rasa ingin tidur sehabis subuh terkadang sulit dikendalikan, padahal tidur di pagi hari menyebabkan kurangnya rezeki.
2. Setelah sholat ashar dan menjelang magrib
Waktu rawan untuk melaksanakan tidur adalah setelah waktu ashar dan menjelang magrib, biasanya kelelahan sehabis melakukan pekerjaan. Waktu demikian sangat dilarang dalam agama Islam seperti dalam ungkapan Aisyah Radiyallahu ‘anha Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa yang tidur setelah sholat ashar lalu akalnya hilang, maka janganlah dia mencela (menyalahkan) kecuali dirinya sendiri”
3. Sebelum sholat isya
Rasa kantuk tidak bisa tertahankan terlebih waktu sholat isya belum masuk, Adapun larangan tidak boleh tidur sebelum isya dikhawatirkan bisa menyebabkan terlewatnya sholat isya. Seperti termaktub dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim “Bahwasannya Rasulullah SAW membenci tidur sebelum shalat isya dan mengobrol setelahnya”
Begitulah waktu yang tidak dianjurkan untuk tidur, apa yang diperintahkan tentu akan ada sebab musabab nya.