Anak kelahiran 99 mana suaranyaaa?, apakah sudah dapat pertanyaan yang diawali dengan kata kapan? Semisal “Kapan nikah?” atau “kapan nyusul fulanah?” dan rentetan kapan yang lainnya. Gimana? Mental aman? Apa perlu mentalnya dibenerin lagi?.
Terkadang lingkungan yang menuntut seseorang untuk melakukan keputusan bahkan mengenai perkara nikah, entah itu karena malu melihat sekeliling udah pada nikah atau emang karena tuntutan usia yang sudah menginjak kepala tiga. Tapi eits, tunggu dulu apapun itu pernikahan idealnya bukan semata-mata kompetisi atau mungkin ajang gengsi karena melihat kanan-kiri sudah punya partner.
Pernikahan menjadi sarana untuk seseorang menjemput goals yang sesungguhnya entah itu surga atau bahkan butuh support system, dan siapa juga yang tidak ingin segera menikah?. Tapi yang paling penting adalah penyikapan terhadap apapun yang terjadi termasuk pertanyaan yang diawali dengan kata “kapan”.
Dah lah dari pada galau bruntal mending galau nya dituangkan melalui tulisan, lumayan kan? Galau nya produktif apalagi menghasilkan. Cobain nulis di aplikasi KBM App, banyak banget tulisan-tulisan yang udah go public bahkan cuannya juga brutal lhooo. Dan buat yang mau mulai ga apa-apa mulai aja dulu dan tuangkan apapun keresahan selama ini termasuk perjalanan hidup kamu yang selalu ditanyain “kapan nikah?” wkwkkw
Selamat menulis ~
